Langsung ke konten utama

Pasien Dikabarkan Dipaksa Pulang, Begini Kronologisnya Menurut Direktur RSUZA

Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pemberitaan mengenai adanya pasien Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh yang dipaksa pulang dalam kondisi koma menghebohkan masyarakat.

Pihak keluarga menolak pasien atas nama M Natsir, asal Pidie dipulangkan. Karena kondisinya belum memungkinkan.

Meskipun pihak manajemen RSUZA membantah ada pasien yang dipaksakan pulang.

Baca: Kasihan! Pasien Dalam Kondisi Koma Dipaksa Pulang, Begini Tanggapan Pihak RSU Zainal Abidin

Direktur RSUDZA, dr Fachrul Jamal didampingi Ketua Komisi VI DPR Aceh, T Iskandar Daod SE bersama anggota Komisi VI DPRA memberikan keterangan pers usai menggelar rapat tertutup di ruang komisi VI, Rabu (8/3). Rapat tersebut membahas proses rekrutmen tenaga kontrak di RSUZA, yang dinilai bermasalah. SERAMBI/BUDI FATRIA
Direktur RSUDZA, dr Fachrul Jamal didampingi Ketua Komisi VI DPR Aceh, T Iskandar Daod SE bersama anggota Komisi VI DPRA memberikan keterangan pers usai menggelar rapat tertutup di ruang komisi VI, Rabu (8/3). Rapat tersebut membahas proses rekrutmen tenaga kontrak di RSUZA, yang dinilai bermasalah. SERAMBI/BUDI FATRIA ()

Direktur RSUZA, dr Fachrul Jamal Sp.An KIC dalam konferensi pers, Kamis (22/2/2018) di RSUZA menyampaikan, bahwa masalah itu hanya karena ada miskomunikasi.

Menurutnya pihak medis yang menangani pasien menyampaikan informasi yang tidak lengkap, sehingga salah dipahami oleh keluarga pasien.

Sehingga keluarga pasien berkesimpulan mereka dipaksa pulang oleh pihak rumah sakit.

Baca: Tak Mampu Berobat di Malaysia, Pria Sawang Kini Sudah Dioperasi di RSUZA 

Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit dan keluarga yang diterima Serambinews.com.

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi di sini http://aceh.tribunnews.com/2018/02/23/pasien-dikabarkan-dipaksa-pulang-begini-kronologisnya-menurut-direktur-rsuza

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setara Merokok 20 Batang Sehari, Cairan Pembersih Buruk untuk Paru

KOMPAS.com - Membersihkan kaca atau meja dengan semprotan pembersih rasanya bukan hal yang berbahaya. Namun sebuah penelitian baru-baru ini menyebut bahwa menggunakan semprotan pembersih secara rutin setiap hari bisa berdampak pada kesehatan paru -paru setara dengan merokok satu bungkus setiap hari. Penelitian yang dilakukan selama 20 tahun ini diikuti oleh 6.000 peserta. Para peneliti menemukan, wanita yang menggunakan produk semprotan pembersih dalam jangka panjang mengalami masalah kesehatan yang signifikan. Temuan mereka menunjukkan penurunan fungsi paru pada wanita yang bekerja sebagai petugas kebersihan atau secara teratur menggunakan produk pembersih rumah ternyata sebanding dengan merokok 20 batang sehari selama 10 hingga 20 tahun. Para peneliti kemudian menyarankan bahwa produk tersebut harus dihindari dan menggantinya dengan kain microfiber biasa dan air. Baca juga: 6 Fakta soal Cairan Pembersih Kuman "Sementara efek jangka pendek dari produk kebersihan kimia pada asma