Langsung ke konten utama

Dokter India Berhasil Angkat Tumor Otak Terberat Dunia


KOMPAS.com - Di hari kasih sayang yang jatuh pada 14 Februari kemarin, seorang pria bernama Santlal Pal, 31, asal Uttar Pradesh, India berhasil melewati operasi pengangkatan tumot otak.

Ini bukanlah pengangkatan tumor otak biasa. Pal memiliki tumor yang beratnya 1,8 kilogram. Rumah sakit BYL Nair, India yang bersedia menanganinya mengatakan bahwa ini adalah pengangkatan tumor otak terbesar di dunia.

Sebelum berakhir di rumah sakit BYL Nair, Pal sebenarnya sudah mengunjungi beberapa rumah sakit. Sayang ia ditolak karena terlalu berisiko.

Tumor sudah terlihat menonjol dari atas tengkoraknya. Ia pun mengalami pembengkakan di bawah kulit kepala, sakit kepala, dan kedua matanya buta.

Baca juga : Virus Ini Bisa Lawan Tumor Otak dan Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

"Saat ia pertama kali datang pada 1 Februari nampak seperti ada dua kepala yang berhadapan, bahkan pembuluh kulit kepala menjadi berliku-liku dan melebar. Selain itu, pasien sama sekali tidak bisa melihat," ujar Dr Trimurti Nadkarni, profesir dan kepala bedah saraf di RS BYL Nair, dilansir Hindustan Times, Kamis (22/2/2018).

Ahli bedah segera menyelidiki penyebab kondisinya dengan bantuan pemindaian CT dan MRI.

Angiografi CT yang dapat memvisualisasikan pembuluh arteri dan vena ke seluruh tubuh dimanfaatkan untuk mempelajari suplai darah ke tumor. Dari sini menunjukkan bahwa pertumbuhan tumor telah menyebar ke kedua sisi otak melalui tulang tengkorak.

"Kami menjelaskan risikonya pada pasien dan keluarga sebelum operasi. Tumor akhirnya berhasil diangkat dalam operasi selama 7 jam pada 14 Februari dan menghabiskan 11 kantong darah. Setelah operasi, mesin ventilator dipasang selama tiga hari," jelas Nadkarni.

Ini merupakan tumor otak terbesar di dunia yang berhasil diangkat menyusul tumor otak seberat 1,4 kilogram yang diangkat pada 2002 olehnya. Menurut Nadkarni, tumor otak Pal berukuran 30x30x20 sentimeter.

" Tumor otak seperti ini sangat jarang terjadi dan merupakan tantangan karena harus kehilangan banyak darah. Dalam merawat pasien diperlukan kerja sama tim yang hebat dan pemantauan pra operasi yang intensif untuk hasil maksimal," kata Dr Ramesh Bharmal.

Baca juga : 7 Gejala Umum Tumor Otak

Saat ini, keadaan Pal telah membaik dan ia masih harus menjalankan proses penyembuhan dan masih mengonsumsi makanan berbentuk cair.

"Ia sudah terbebas dari beban berat di kepalanya," sambung Bharmal.


Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi di sini http://sains.kompas.com/read/2018/02/22/212700923/dokter-india-berhasil-angkat-tumor-otak-terberat-dunia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setara Merokok 20 Batang Sehari, Cairan Pembersih Buruk untuk Paru

KOMPAS.com - Membersihkan kaca atau meja dengan semprotan pembersih rasanya bukan hal yang berbahaya. Namun sebuah penelitian baru-baru ini menyebut bahwa menggunakan semprotan pembersih secara rutin setiap hari bisa berdampak pada kesehatan paru -paru setara dengan merokok satu bungkus setiap hari. Penelitian yang dilakukan selama 20 tahun ini diikuti oleh 6.000 peserta. Para peneliti menemukan, wanita yang menggunakan produk semprotan pembersih dalam jangka panjang mengalami masalah kesehatan yang signifikan. Temuan mereka menunjukkan penurunan fungsi paru pada wanita yang bekerja sebagai petugas kebersihan atau secara teratur menggunakan produk pembersih rumah ternyata sebanding dengan merokok 20 batang sehari selama 10 hingga 20 tahun. Para peneliti kemudian menyarankan bahwa produk tersebut harus dihindari dan menggantinya dengan kain microfiber biasa dan air. Baca juga: 6 Fakta soal Cairan Pembersih Kuman "Sementara efek jangka pendek dari produk kebersihan kimia pada asma